bapepamlk07
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Ni khusus cowok.... BENERAN!! JAngan dibuka ya mbak2...

Go down

Ni khusus cowok....                         BENERAN!! JAngan dibuka ya mbak2... Empty Ni khusus cowok.... BENERAN!! JAngan dibuka ya mbak2...

Post by Kesan Pertamax Fri 16 May - 17:31

pengalaman mengerikan dikantor Polisi
ada pengalaman mengerikan waktu saya main ke kantor Polisi dikota XXXX:
saya buat Versi Novel deh Thumb, sekalian belajar menjadi penulis
WARNING : beberapa isi mungkin terdengar kasar dan Vulgar, jadi ini hanya dikhususkan untuk dewasa, yang masih dibawah umur dilarang baca

-----------------------------------------------------------------------

suatu malam saya sedang dimintai tolong mantan teman SMA sebut saja Mark (sekarang udah kerja jadi Polisi bagian Intel) untuk membantu pekerjaannya dan menambahkan aplikasi Game di komputer kantornya secara dia agak gaptek sih.

mengemudikan mobil dengan jendela terbuka sedikit agar udara malam yang bebas polusi masuk menghampiri sambil menikmati suasana sepi kota di malam hari benar-benar tenang dan menyenangkan. saya sampai sekitar jam 11 malam dan langsung menuju tanga untuk menuju unit teman saya bekerja, Mark sedang piket dan seingat saya hanya ada sekitar 7 orang yg berada dilantai itu karena tugas piket juga, penampilan mereka semua sedang pakai busana normal, tidak pakai baju formal.

kami mengobrol dengan santai sambil menginstall Game dari Note Book yg saya bawa, tiba-tiba saya dikagetkan oleh suara orang digelandang ke bilik sebelah dan muncullah suara bernada tinggi di ruangan bilik sebelah dengan bahasa khas Suroboyoan yg terkenal "halus" Tongue, sekalian saya translate deh kalo diantara temen-temen IOPC ada yg nggak ngerti bahasanya.

"J***ok, ayo rene koen!! lapo koen nang njobo mau? aku ndelok koen mau ndelikno Sabu-Sabu nang motormu, ayo ngakuo C*k!!". BUAGH......!! terdengar pukulan menghunjam sebuah daging, sepertinya di perut.
(bajingan, ayo kesini kamu!! kamu ngapain diluar tadi? aku melihat kamu menyembunyikan Sabu-sabu di motormu, ayo mengaku sajalah Brengsek)

suasana hening sebentar dan saya langsung menayakan kepada teman saya apa ada kok ribut-ribut, jawaban yg terdengar hanya "wis biasa kok, sik enteni sediluk yo, aku tak melu ngajar wong iku" (udah biasa kok, tunggu sebentar ya, aku mau ikut menghajar orang itu) kekeke

sendirianlah saya tepat disebelah bilik "mengerikan itu" dan hanya bisa mendengar kejadian berikutnya.

"leh, awakmu sek gak gelem ngaku Cok? endi koncomu sing liane?"
(Lho, kamu masih nggak mau ngaku? mana temanmu yang lainnya?)

"aku mek Dhewean mas, tenan sumpah" kata tersangka
(aku cuma sendirian mas, bener sumpah)

PLOKK..... terdengar tamparan keras di kepala sambil saya merinding-merinding sendiri mendengarkan, ingin rasanya menutup kuping dengan Headset tapi pas nggak bawa Ipod sih swt

"Jancok, ojok ngapusi koen!! lek gak gelem ngaku koen tak pateni"
(Brengsek, jangan bohong kamu!! kalo nggak mau ngaku kamu saya bunuh)

"wis pateni ae, kesuwen!! nyapo wong koyok ngono dieman-eman" sahut beberapa teman polisi disekitarnya
(Udah cepetan bunuh aja!! ngapain orang seperti itu dipelihara)

"tenan mas, aku ora ngapusi. tolong aku ojok dipateni, aku duwe anak bojo, lek aku gak onok sopo sing mangani De'e" kata si tersangka memelas
(bener mas, aku nggak nipu. tolong aku jangan dibunuh, aku punya anak istri, kalo aku mati siapa yang memberi mereka makan)

"OOOO.... koen yo duwe anak to? saknone anakmu duwe bapak Ju***ok koyok awakmu" PLAKK tamparan mendarat manis - manis panas di punggung dan terdengar jeritan kesakitan si tersangka.
(OOOO.... kamu punya anak juga? kasihan sekali anakmu punya bapak bajingan seperti kamu)

"lek ngono udani ae mesisan, awakku kok malah tambah pengen ndelok ko****le, gedhe tah? kontolmu iso gawe anak pisan tah?" sahut beberapa polisi dibelakangnya
(kalo gitu ditelanjangi aja sekalian, aku kok penasaran ingin melihat kemaluaannya, besar? kemaluanmu bisa membuat anak juga?)

terdengarlah suara seseorang yg dibuka paksa pakaiannya, SRET SRET begitulah kurang lebih bunyinya. dalam hati saya sih ingin melihat juga Tongue

"Leh leh leh..... gak gawe s**pak?" terdengarlah tawa seluruh polisi yg menginterogasinya lol, sumpah saya juga langsung ngakak pas denger ini biarpun ditahan agar tidak terdengar Polisi lainnya, malu donk masa tamu ikut campur mendengarkan .
(Lho lho lho..... nggak pake celana dalam?)

"Delok'en tha k*****mu dhewe sing cilik iku, ireng maneh!! gak isin tah awakmu ditontok wong akeh koyok ngene? gak gawe sempak maneh, lapo koen gak gawe s***ak? arepe merkosa wedok nang sing mlaku dhewean yo? ben gampang mbuka'e"
(liat aja kemaluanmu sendiri yang kecil itu, hitam lagi!! nggak malu kamu dilihat orang banyak seperti ini? nggak pake CD lagi, ngapain kamu nggak pake CD? mau memperkosa cewek yang jalan sendirian ya? biar gampang membukanya?)

"nggak mas, aku pancene gak biasa gawe s***ak". kekekeke..... saya tertawa cekikikan mendengar penuturan yang polos ini, sekali lagi tertawa yg tertahan
(nggak mas, saya memang nggak biasa pakai CD)

"CTAK CTAK CTOK CTAK CTOK CTAK CTOK, aduh loro (sakit) hisshhhhh , ampunnnn......." suara itu terdengar berkali-kali dan sekitar 1 menit berlangsung..... suara apakah itu? apa yang terjadi dan mengapa ada suara yang menahan sakit?

"piye rasane? enak tah? koyok dipijeti kan k***olmu? wis ben ae loro iku urusanmu, ben awakmu yo gak iso gawe anak maneh mesisan" tawa para polisi terdengar keras, rupanya tersangka sedang menjadi bulan-bulanan di bilik itu dengan kemaluannya disentil-sentil dengan sangat keras
(gimana rasanya? enak nggak? seperti dipijati kan kemaluanmu? udah biarin aja sakit itu kan urusanmu, biar kamu juga nggak bisa membuat anak lagi)

"ayo dekek'en jempolmu nang ngisore meja kuwi"
(ayo taruh jempolmu di bawah kaki meja itu)

JDAKK..... Aduhhhhhhh......... Sakiiittttt...........!! rupanya seseorang dari Polisi telah melompat keatas meja itu dan secara langsung menekan jempol kaki si tersangka.

lalu terdengarlah makian dan gebukan keras membabi-buta oleh beberapa orang disekujur tubuh telanjang orang itu sekitar 2 menit, merinding sekali membayangkan saya sendiri yg diperlakukan begitu rupa. *bayangkan saja sendiri bunyinya*.

"leh pingsan? iki pingsan temenan opo ngapusi? mosok ngono ae wis pingsan?"
(Lho pingsan? ini beneran pingsan atau pura-pura? masa begitu aja udah pingsan)

"wis ndelepno ae endase nang jeding, engko lak waras-waras dhewe" sahut polisi dibelakangnya
(udah, masukkan aja kepalanya kedalam bak mandi, nanti kan bangun-bangun sendiri"

untuk mencapai ke kamar mandi mau nggak mau harus melewati koridor utama dan itu berarti melewati bilik tempat saya berada juga.
terlihat dua orang polisi (Mark tidak termasuk) sedang memanggul tubuh lelaki yang berusia kirra-kira 35 tahun, berpenampilan rambut gondrong, kumis dan janggut tipis, berpostur kecil dan kurus, mungkin tingginya hanya sekitar 163 cm, ada Tatoo dilengan kanannya, kondisinya telanjang bulat, dan terlihat memar disekujur muka plus sedikit darah dari hidung dan mulutnya. sempat saya melirik kemaluannya tapi ternyata susah dilihat karena hanya berjalan sekilas didepan pintu bilik yg saya tempati.

"Ayo tangio C*k!!" bentak seorang Polisi sambil menenggelamkan kepalanya di bak mandi.
(ayo bangun)

blep blep blep blep..... Bwuah......!!! akhirnya si tersangka terdengar sudah sadar kembali, atau sebetulnya dia memang pura-pura pingsan.

"yo wis, lek pancene awakmu ora gelem ngaku, koen malah tambah tak pulosoro maneh"
(ya udah, kalau kamu memang nggak mau ngaku, kamu malah tambah saya buat sengsara lebih parah lagi)

tersangka tadi diseret kembali untuk dibawa kembali ke sebelah bilik, sekali lagi saya melihatnya melewati di depan pintu bilik, penampilannya sama hanya rambut dan wajahnya basah kuyup.
terdengarlah beberapa gebukan, sentilan kearah kemaluan, tendangan, dan berbagai macam lainnya tentu saja diserati dengan jerit kesakitan si tersangka.

Mark tiba menghampiri saya, "Piye wis mari komputer'e?" tanyanya
(gimana udah selesai komputernya)

"wis ket mau Mark marine"
(udah dari tadi selesainya Mark)

"ono opo nang sebelah kok koyok'e asyik". tanyaku plus sedikit canda agar suasana tidak kaku karena Mark temen sendiri.
(ada apa sih disebelah kok sepertinya menyenangkan?)

"OOO.... onok wong sing kepek gowo SS, mbek arek-arek digeret mrene, langsung ae diantemi"
(OOO.... ada orang yang ketahuan membawa SS di daerah XXXXX, sama anak-anak diseret kesini, langsung aja dihajar).

"OOOOO......? sahutku

"yo wis lek ngono awakmu tak ajak maem sik yo, nang ngisor onok warung bebek enak, sepurane aku wis ngerepoti awakmu". kata Mark
(kalau gitu kamu saya traktir makan dulu ya, dibawah ada warung bebek goreng yang enak, maaf ya aku sudah membuat repot kamu).

"OK, wetengku yo wis luwe ket mau. halah mbek konco dhewe gak udah dipikirno"
(OK dee, perutku juga sudah lapar dari tadi. nggak papa, sama temen sendiri nggak udah dipikirin)

ketika melewati bilik sebelah saya masih sempat menyaksikan si Tersangaka itu masih disiksa oleh para Polisi

selesai makan saya berjalan kearah tempat mobil diparkir. jam 2 pagi katika saya melihat Arloji, dan pulang menuju rumah. Dalam perjalanan selalu teringat akan kejadian tadi, membayangkannya, dan mengandai - andaikan jika saya adalah tersangka itu.


dari kejadian diatas saya bisa menarik kesimpulan terhadap tindakan Polisi tersebut, memang cara mereka kurang bijaksana dengan memukuli tersangka, seharusnya melakukan pendekatan secara Psikologis. tapi dari tindak kekerasan itu ada hikmahnya juga agar si tersangka kapok dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
tapi dipikir-pikir lagi apa tindakannya dan tutur katanya itu juga nggak jauh beda dengan para preman jalanan? nah loh, jadi saya anggap cara yang mereka lakukan itu sangat tidak profesional dan mengindahkan masalah HAM.

Terus terang saya juga merasa sangat risih berada disana dan mau nggak mau harus mendengarkan semua kejadian itu.
ini menambah rasa benci saya terhadap Polisi yg sepertinya merasa biasa aja terhadap tindakan yang mereka lakukan..

gimana tanggapan kalian semua mengenai kejadian diatas?

Biasa, kopian forum kakus..
Kesan Pertamax
Kesan Pertamax
kejar setoran
kejar setoran

Number of posts : 221
Age : 38
Location : SPBU
Registration date : 2008-04-14

Back to top Go down

Back to top

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum